sastra

Jumat, 02 November 2012

Bagaikan Bianglala


Rintik hujan membasahi
Seperti langit menangis
Hilang sudah hangat ini
Sejuk merasuk dalam roman

Kau itu bagaikan bianglala
Yang indah, bahkan sangat indah setelah hujan itu
“Nur” aku melihat dari pelangi
Kau bagiku kasih sayang
Lelap sudah hatiku
Kau jauh dari batin ini

Walau, hasratku berkata
“Aku melihat “Nur” di matamu”
Untukku.

2112012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar