sastra

Kamis, 19 Januari 2012

Seandainya Sajak Ini


Ketika akan ku tuliskan beribu sajak
Tentang kejadian
Tentang yang terlihat
Tentang semua itu
Dan seandainya mereka melihat sajak ku

Aku tahu,
Sajak hina ku
Tak selayak mereka
Namun, itulah kumpulan semua kisah

Betapa aku tak bisa menahan rasa
Ingin ku katakan
Tapi, kalam begitu kelu
Tubuh terbujur
Dan aku takut dalam kekuatan ku

Inilah sajakku yang menjadi
Perjalanan dalam ruang waktu ku

Seandainya mereka mau melihat sajak ku

Aku tak mau selalu berandai dalam sajak

Rahmatsyah, Unsyiah, 30 desember 2011

Untuk apa Kasih Sayang


Aku yang sedang tertawa
Bahagia melayani masa bersama waktu
Bersama kasih

Lalu kau tiupkan hawa panas itu
Hingga senyum ku hilang
Aku tahu
Kau dan dia adalah kasih ku
Namun, kau dan dia terlalu kejam

Untuk apa kasih itu sebenarnya
Bila aku tak pernah merasa nyaman dalam pangkuan itu
Apakah ini kasih sayang

Aku tak ingin lagi menangis
Aku telah dewasa
Aku tahu apa yang ku rasa

Aku hanya ingin hati ku bebas
Tolong jaga itu
Atau aku akan pergi untuk selamanya..

                                                                                    Rahmatsyah, 11 Januari 2012
                                                                                    Mahasiswa Gemasastrin 2010

Tertulis Dalam Mimpi


Ketika waktu tak lagi bersua
Ketika saat telah berganti
Ketika semua pergi
Itu tertulis dalam mimpi
Tentang cinta dan rasa
Bagai berjalan diatas bayang
Tak sampai teraba
Walau, terlihat jelas
Hitam itu
Bila mampu kala itu terulang
Tak aka nada mimpi itu
Tak mungkin kisah ini tertulis dalam mimpi
Begitu sakit
Begitu perih
Dan tak mau semua terulang lagi
Tak ingin kisah mimpi
Karena ini telah nyata
Sayang, waktu telah terhenti
Mata terbuka atau terpejam
Semua tak akan nyata lagi
Karena telah tertulis dalam mimpi

(Abu) Rahmatsyah. Banda Aceh
4 Januari 2012

Sampai ujung malam


Semenjak ku memulai rasa
Pada awal hari
Ku bangkitkan asa
Hingga penghujung malam

Nikmatnya bermain perahu layar
Diatas lautan bersama ombak
Ku lihat buih-buih kental
Disisi pantai itu

Betapa indah hutan itu, sayang
Saat terlihat diatas perahu layar
Dan ku akan sampai disana
Menyalami kesejukan dan air-air, bersamamu

Sayang, mari kita bersenang-senang sejenak
Melepas penat yang selama ini dipendam
Meluapkan emosi yang selalu tersimpan
Di hutan ini kan terkisahkan, sayang
Semua rasa dan curahan

Sayang, kau tak akan lagi mendengar
Deruh dihutan itu, kelak
Karena disana hanya ada kita dan suara damai
Dari tengah laut ini dan berlabuh kembali

Sayang, kini telah tiba
Penghujung malam
Tidurlah
Esok, kita akan kemabli bermain
Disana selamanya…

Darussalam, 31 Desember 2011
Rahmatsyah (abu)

Mahkota


Mahkota itu adalah harga mu
Mahkota itu adalah keindahan mu
Mahkota itu adalah yang harus kau jaga
Dan jangan kau beri mahkota itu sebelu waktunya

Kau tahu betapa berharganya mahkota itu
Kau tahu hanya itu keindahan sesungguhnya

Kau adalah bunga
Yang selalu memberi warna
Akan masa depan kelak

Mahkota itu adalah indah mu
Selamanya, dan bila
Kau tak punya lagi itu

Kau hanya bunga layu..

                                                                                                Rahmatsyah, Maret 2010