Dalam
tangisan hanya mampu menahan sakit
Ketika
teringat semua kenangan pahit di rumah ini
Kelemahan
yang membuat aku tak berdaya
Ayahku
begitu jahat
Pukulannya
membekas di kulit
Suara
tamparan dan makian
Masih
teringat dalam benakku
Ayah, aku
hanya gadis lemah
Aku bukanlah
boneka kayu yang bisa kau maki dan pukuli
Tempat
pelampiasan kemarahanmu
Ayah, aku
mohon hentikan siksaan ini
Aku sungguh
menyayangimu
Ayah, aku
mohon jangan pukuli aku lagi
Sudah begitu
sakit apa yang ku rasa selama
aku hidup
denganmu
Tak berani
mencurahkan kesakitanku
Pada orang
lain karena kau, ayahku
Ayah, kenapa
kau begitu marah padaku
Apakah aku
bukan anakmu
Apakah aku
anak yang kau ambil di tempat sampah
Atau tempat
di mana orang membuang kotoran
Sehingga kau
menganggapku seperti itu
Ayah, bila
kau memang benci padaku
Lebih baik
kau bunuh aku
Aku tak
sanggup hidup
Dalam makian
dan pukulanmu, ayah
Ayah, inilah
isi hatiku
Yang berani
aku tulis dan tak pernah ku ceritakan
Ayah,
bunuhlah aku
Agar kau
senang
Jika kau tak
membunuhku
Maka,
tunggulah aku di jurang sana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar