sastra

Selasa, 26 Juni 2012

Ayah, Aku Pinta

Dalam tangisan hanya mampu menahan sakit
Ketika teringat semua kenangan pahit di rumah ini
Kelemahan yang membuat aku tak berdaya

Ayahku begitu jahat
Pukulannya membekas di kulit
Suara tamparan dan makian
Masih teringat dalam benakku

Ayah, aku hanya gadis lemah
Aku bukanlah boneka kayu yang bisa kau maki dan pukuli
Tempat pelampiasan kemarahanmu

Ayah, aku mohon hentikan siksaan ini
Aku sungguh menyayangimu

Ayah, aku mohon jangan pukuli aku lagi
Sudah begitu sakit apa yang ku rasa selama 
aku hidup denganmu

Tak berani mencurahkan kesakitanku
Pada orang lain karena kau, ayahku

Ayah, kenapa kau begitu marah padaku
Apakah aku bukan anakmu

Apakah aku anak yang kau ambil di tempat sampah
Atau tempat di mana orang membuang kotoran
Sehingga kau menganggapku seperti itu

Ayah, bila kau memang benci padaku
Lebih baik kau bunuh aku

Aku tak sanggup hidup
Dalam makian dan pukulanmu, ayah

Ayah, inilah isi hatiku
Yang berani aku tulis dan tak pernah ku ceritakan

Ayah, bunuhlah aku
Agar kau senang

Jika kau tak membunuhku
Maka, tunggulah aku di jurang sana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar