sastra

Kamis, 19 Januari 2012

26 Desember


Terlihat mereka
Terdengar mereka
Terasa ketakutan mereka
Pada detik maut
Menit kematian
Dan disaat bumi hanya mampu memberi
tempat untuk mayat-mayat itu

kesaksian 26 desember lumpur darah
kesaksian 26 desember beribu kematian
kesaksian 26 desember isak tangisan
kesaksian manusia tak berdaya 26 desember itu

apakah akan terulang lagi 26 desember itu?
Akankah manusia kembali lupa pada hari maut itu?
Benarkah manusia tak lagi ingat kepada tuhannya?

Kita yang membuat musibah itu
Kita yang mengundang maut itu
Dan kita sendiri yang membuat manusia menangis dalam ketakutan
Juga kesaksian akan berjuata kematian

Kini 26 desember telah lalu
Sudah menjadi kenangan
Kini teringat kembali 7 tahun 26 desember kala itu

7 tahun kini akan terlihat lagi
Ribuan tangisan akan terdengar lagi
Tangisan, zikir, memohon ampun, taubat
Ribuan doa untuk ibu, ayah, keluarga dan semua mereka

Tungkop, 18 Desember 2011
Rahmatsyah, Mahasiswa PBSI FKIP Unsyiah 2010 dan penggiat Rampagoe Gemasastrin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar