Angin belum saja berlalu, malam juga tak dulu larut, bahkan hujan
mengundangku rindu pada gadis itu. Alunan hati bertutur mengeluh tentang kisah
cinta buntu. Rindu datang menggebu hingga menjadi-jadi di luar batas kasih
untuk insan.
Cinta yang ku alami hari ini sungguh berbeda dengan cinta kemarin,
tak ada alur, plot atau naskah. Ku jalani begitu saja, tak pernah sadar siapa
yang ku cinta, tak mau tahu apakah ia juga cintaiku, berharap, yakin dan
berusaha itu kunci yang ku pegang selama ini, ternyata semua di luar dugaan,
kepergian lebih cepat dari pada menghampiri. Hati sudah terlalu hancur untuk
yang kesekian kali.
Ada kata yang ia ucap sampai aku berani berharap, ada sikap yang
tampak hingga asaku membara, berpikir senyumnya untukku, ternyata tidak. Harapan
yang tak berguna, kenapa tak ku buang sejak dulu saja? Memang aku terlalu
menggebu akan kehendakku, terlalu cepat mengungkapkan perasaan, cinta yang ku
jaga, tak ingin lagi berbagi selain untuk satu insan, ternyata lagi aku cinta
pada orang yang mencintai orang lain. Sungguh bahagia lelaki itu terlebih
dahulu mendapat kasih gadis merah jambu.
aku tak tahu lagi bagaimana hati ini, seperti semua telah lenyap,
ketakutan yang selama ini terpendam benar terjadi sekarang, tidak ada benci
terasa, namun sakit yang berlebihan datang. “Tuhan, bila ini sebuah penyakit,
buatlah aku benar-benar sakit sampai tak sanggup mata terbuka, dan jika ini
ujian aku akan menikmatinya dengan senikmat mungkin” bisik batin. Aku akan
tetap mencari cinta siapa pun gadis itu.
Padahal, sudah tahu ia tak cintaiku, namun ketika rasa itu ingin pergi
ada saja kata yang gadis itu keluarkan seakan menyindirku, satu kebahagiaanku
malam ini, kau menceritakan semuanya, walau hati ini hancur berkeping hampir
berderai air mata. “ah!” Aku benar-benar tak paham. Kenapa harus aku jatuh
cinta pada gadis itu? Semua terasa terlalu sakit! kebahagianku ini hanya
sejenak, tak sampai ku gapai cinta.
Sebab, cintaimu menyakitiku.
Rahmatsyah, 27 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar