Kopi pagi sehangat mentari
Sang raja angkuh berdiri di atas atap negeri
Bersorak tentang kesombongan
Si angkuh tuan raja tak bertuan
Merasa diri tak tertandingi
Kopi hangat tuangan sang pelayat
Tak lagi hangat
Menyisihkan ampas di pantat gelas
Bekas bibir setan
Ah, terlalu sombong terlihat
Para algojo si pemimpin
Tak pernah sekali pun menyeruak
Kepada kami
Kau hanya numpang nama di atap negeri kami
Tuan raja
Kau tak usah selalu menatap ke atas negeri
Pergilah dan kami hanya menyimpan
kebencian yang kau tanam
Tuan raja angkuh
Kala kami luluh akan suara mu
Atas semua janji-janji itu
Rahmatsyah, 23 Maret 2012
Mahasiswa PBSI FKIP Unsyiah 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar