Syirik
Syirik adalah
perbuatan menyekutukan Allah dalam apa juga bentuk sama ada
perkataan, pegangan, perbuatan dan iktiqad iaitu dengan menjadikan suatu yang
lain yaitu makhluk bernyawa atau tidak sekutu bagi Allah. Menyekutukan Allah jelas dianggap syirik apalagi perbuatan mengaku diri
sebagai tuhan. Lebih mengundang bahaya apabila golongan ini ada di dalam
masyarakat sama ada diketuai orang Islam atau bukan Islam.
Syirik
merupakan perbuatan menduakan Allah, mengagungkan makhluk selain Dia. Misalnya, pengakuan kemampuan ilmu daripada kemampuan dan
kekuatan Allah, pengabdian selain kepada Allah Taala dengan menyembah patung,
tempat keramat, dan kuburan, dan kepercayaan terhadap keampuhan peninggalan
nenek moyang yang diyakini akan menentukan dan mempengaruhi jalan kehidupan. Perbuatan
syirik atau perbuatan buruk lainnya itu terjadi akibat godaan syaitan. Syaitan
itu sangatlah licik dan tidak akan pernah berhenti mengusik keimanan manusia.
Syaitan, Iblis
dan Gaib
Imam Al-Ghazali menyebutkan dalam
kitab Ihya Ulummuddin, iblis mempunyai 5 orang anak, masing-masing mendapatkan
perinth darinya. Dalam kitap-kitab sejarah disebutkan bahwa ada nama-nama lain
selain yang lima itu. Yang paling terkenal adalah:
Khun. Setan ini bertugas merusak
kekhusyukan shalat hamba Allah.
Alwilhan. Setan ini merusak wudhu
hamba Allah.
Hifaf. Setan ini bertugaas menyakiti
manusia dan menakut-nakuti mereka dengan penampilan bentuk hewan yang menakukan.
Zalnabur: Setan ini bertugas
menggoda manusia untuk berata dusta, melakukan sumpah palsu dengan memuji
barang-barang dagangannya. Setan inilah yang selalu menggoda manusia untuk
melakukan kezhaliman.
Wallaha. Setan ini bertugas
menyusupkan keraguan kepada seseorang ketika bersuci atau shalat.
Abyadh. Setan ini bertugas membisiki
para nabi dan mengobarkan kemarahan.
Tsabr. Setan ini menggoda orang yang
tertimpa misibah untuk mencakar-cakar muka, merobek-robek pakaian dan
menamppar-nampar pipi karena tidak ikhlas menerima musih yang menimpanyaa.
A’war. Setan ini bertugas
menggerkkan syahwat keada kaum laki-laki dan perempuan dengan membujuk mereka
melakukan zina. Sean ini merupakan pakarnya zina, memerintahkan manusia untuk
berzina da menghias-hiasi perbuatan tersebut.
Dasim. Setan ini bertugas
menyebarkan fitnah di tengah-tengah keluarga, antara ayah dan ibu, saudara
laki-laki dan perempuan, memasukkan orang laiin kedalam lingkup keluarga,
saling melempar aib dan aling memarahi seama mreka dengan menebarkan
kecemburuan dan saling dengki sehingga mnyebabkan kesengsaraan.
Mutrasy. Setan ini bertugas
menybarkan berita bohong.
Dahhar. Setan ini bertugas menggoda
orang-orang mukmin tatkala tidur dengan mimpi-mimpi buruk, tidur dalam bayangan
yang menakutkan dan mimpi basah degan perempuan lain.
Tamrih. Setan ini brtugas menibukkan
manusia sehingga mereka lalai melaksanakan kewajiban bribadah.
Laqis. Ia merupakan anak perempuan
iblis yang mengajari kaum Lith melakukan perbuatan lesbian, sebagaimana kaum lelakinya
hanya senang kepada sesamanya (homosexual). Tugasnya sampai sekarang
menyesatkan anak-anak perempuan manusia dan menggoda mereka untuk melakuan
perbuatan lesbian.
Miqlas. Settan inibertugas menghiasi
permainan judii, kemudian menimbulkan permusuhan dan kebencian antara para
pemainnya
Sebagian
anak-anak iblis yang tidak mempunyai tugas kusus yaitu Khanzab, Al-Ajda’,
Al-ajda Syaishoban, Miturwan dan Syamharus.
Iblis dinamakan juga dengan setan.
Setiapp embangkang dari jenis jin, manusia dan binatang dinamakan “Setaan”.
Sifat iblis dalah pembangkang, oleh karena itu dinamakan setan. Dari kata
“Syaitanun” diambil dari kata “Syutunun” bermakna jauh, Syatana ‘ani sysyaaii’
yaitu jauh dari sesuatu. Inti dari perbuatan setan kepada manusia adalah menjauhkan
manusia semaksimal mungkin untuk tidak beribadah kepada Allah dan bahkan
berbuat syirik kepadaNya. Diharapka, dengan mengetahui sedikit nama dan tugas
setan di atas, maka kita bisa melakukani perbuatan yang diridhai Allah swt.
daripada bisikan/usikan setan.
Rohani
Ada orang mengartikan rohani itu khadam.
Ada yang menamakan ia muakkal atau terkadang-kadang ruhani itu dari jin dan
terkadang-kadang dari malaikan yaitu menurut pekerjaan dan jawatan
masing-masing. Sama ada ia merupakan dirinya dengan nyata mestilah dipuji dan
diseru atau ia menunaikan permintaan secara gaib.
Bagi siapa-siapa yang berani dan kuat
imannya boleh ia menyimpan memerintah ruhani, khadam, dan muhakal dengan
berkelal hingga ia mati, sebagai suruhan-suruhan didalam banyak pekerjaan sulit
yang dapat dibuat oleh manusia.
Bagi orang yang penakut pula harus dia
dapat pertolongan ruhani ini dengan cara sementara, yaitu setelah ia diseru,
iia akan bekerja didalam gaib hingga kewajibannya. Ia pun tidak
bertanggungjawab lagi.
Didalam pada itu pun sedikit sangat
orang yang dapat menyimpan ruhani dan memerintah ruhani dengan kekal, karena
syaitan banyak boleh jadi tidak tertanggung dan tidak dapat disempurnakan,
sebab itu didapati kebanyakan orang yang gila karena ruhani mejadi gila dan
terus gila.
Tetapi yang baik dan tidak dapat apa-apa
muzaratnya ia memerintah ruhani bagi sementara, yaitu dengan membuat sedikit
amalan dan seruan-seruan yang tertentu.
Dalil dan Hadist
Firman Allah yang bermaksud: “Bahawasanya, sesiapa yang mempersekutukan
Allah dengan sesuatu yang lain, maka sesungguhnya Allah haramkan kepadanya syurga dan tempat kembalinya ialah ke neraka.” – (Surah al-Ma’idah, ayat 72)
Firman-Nya lagi yang bermaksud: “Bahawa sesungguhnya Allah tidak akan
mengampunkan dosa seseorang yang syirik kepadanya dan Allah akan mengampunkan
kepada sesiapa yang Dia kehendaki iaitu selain dari dosa syirik. Barang siapa
yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” –
(Surah an-Nisa’, ayat 48)
Dalam surah yang sama, ayat 116, Allah mengulangi kembali dosa besar syirik
melalui firman-Nya yang bermaksud: “Bahawa sesungguhnya Allah tidak akan
mengampunkan dosa seseorang yang syirik kepadanya dan Allah akan mengampunkan
kepada sesiapa yang Dia kehendaki iaitu selain dari dosa syirik. Barang siapa
yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat
sejauh-jauhnya.”
Dalam surah Luqman, Allah berfirman yang bermaksud: “Sesungguhnya syirik
itu adalah satu kezaliman yang amat besar.” – (Surah Luqman, ayat 13)
Penegasan bahaya syirik tidak terhenti setakat itu saja, malah ditegaskan
lagi melalui sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Tidakkah pernah aku nyatakan
kepada kamu mengenai dosa yang paling besar? Baginda mengulanginya sebanyak
tiga kali. Sahabat menjawab: Sudah tentu wahai Rasulullah. Sabda baginda:
Syirik kepada Allah dan menderhaka kepada kedua ibu bapa. Ketika itu Baginda
bersandar dan kemudian baginda duduk. Sabda Baginda lagi: Perkataan yang palsu
dan penyaksian yang palsu.”
Seorang sahabat bernama Abdullah bertanya kepada Rasulullah SAW: “Apakah
dosa yang paling besar di sisi Allah? Jawab Baginda: “Engkau menjadi suatu yang
lain sekutu bagi Allah sedangkan Dialah yang menjadikan kamu. Aku (Abdullah)
berkata: Sesungguhnya ini suatu yang berat. Aku bertanya lagi: Kemudian apa
lagi dosa yang besar? Baginda menjawab: “Engkau membunuh anak kamu sendiri
kerana takut fakir. Aku bertanya, kemudian apa lagi? Baginda menjawab: “Engkau
berzina dengan isteri jiranmu sendiri.” – (Hadis riwayat Muslim)
Daripada Anas menyebut bahawa Rasulullah SAW bersabda mengenai dosa besar
iaitu mensyirikkan Allah, menderhaka kedua ibu bapa, membunuh nyawa dan memberi
penyaksian palsu. – (Hadis riwayat Muslim)
Hadis lain, daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW telah menasihatkan
sahabat dan orang Islam supaya menjauhi tujuh perkara yang membinasakan hidup
seseorang iaitu mensyirikkan Allah, melakukan perbuatan sihir, membunuh nyawa
yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan jalan yang benar, memakan harta anak
yatim, memakan riba, lari daripada medan peperangan dan menuduh perempuan
Mukmin suci melakukan zina. – (Hadis riwayat Muslim)
Jenis syirik
Syirik dibagikan kepada dua, yaitu syirik jali (terang dan
nyata) dan syirik khafi (tersembunyi).
Syirik jali ialah syirik yang terang, nyata dan besar yang boleh menyebabkan seseorang
itu dianggap jatuh ke tahap kufur. Syirik ini boleh berlaku melalui salah satu
daripada tiga keadaan, yaitu:
- Menerusi i’tiqad seperti
meragui atau menafikan kewujudan Allah. Justeru, mana-mana fahaman yang
meragui dan menafikan kewujudan Allah seperti fahaman komunis dan ateis
adalah jelas syirik.
- Menerusi perbuatan atau
amalan tertentu seperti menyembah patung, berhala, batu, pokok, matahari,
bulan bintang atau objek tertentu. Perbuatan memuja nasib dan meminta nomor ekor di kubur tertentu atas dakwaan kubur itu keramat juga adalah
unsur syirik. Bahkan ulama menjelaskan perbuatan terlalu memuja dan
mendewakan orang atau pemimpin tertentu juga adalah perbuatan syirik.
- Menerusi lidah atau
perkataan seperti menghalalkan perkara haram dan mengaku keluar daripada
agama Islam. Termasuk dalam kategori ini ialah perkataan yang boleh menyebabkan
terbatal syahadah seseorang Muslim.
Syirik khafi ialah syirik yang kecil dan tersembunyi yang menyebabkan hilang atau
luputnya pahala seseorang. Syirik itu banyak berkaitan dengan perbuatan riak di
dalam beramal atau melakukan sesuatu perkara.
Perkara itu jelas disebut dalam al-Quran melalui firman Allah yang bermaksud: “Barang siapa yang berharap untuk
bertemu dengan Allah (di hari akhirat kelak), maka hendaklah dia melakukan amal
salih dan janganlah dia mempersekutukan Allah dengan sesuatu di dalam
ibadatnya.” – (Surah al-Kahfi, ayat 110)
Maksud syirik di dalam beramal seperti dalam ayat itu ialah menunjuk-nunjuk
ketika beramal atau ria di dalam beramal.
Rasulullah SAW dalam sabdanya pernah menasihatkan sahabat supaya
berhati-hati dan menjauhi syirik kecil, lantas ditanya oleh sahabat apakah yang
dimaksudkan dengan syirik kecil itu. Maka Rasulullah menjawab, syirik kecil yang dimaksudkan ialah riak dalam beramal.
Allah menjelaskan bahaya syirik khafi dalam firman-Nya yang bermaksud: “Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi terdahulu
sebelummu, jika kamu mempersekutukan Tuhan, niscaya akan terhapuslah segala amalanmu dan tentulah kamu termasuk di
kalangan orang yang rugi.” – (Surah az-Zumar, ayat 65)
Firman Allah lagi yang bermaksud: “Barang siapa yang mempersekutukan
sesuatu dengan Allah (tidak ikhlas kepada-Nya dalam beramal), maka adalah dia
seolah-olah telah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan
angin ke tempat yang jauh.” – (Surah al-Hajj, ayat 31)
Melihat kepada situasi hari ini, ternyata amalan mensyirikkan Allah sama
ada syirik jali atau khafi berlaku secara sedar atau tidak. Walaupun daripada
kalangan orang Islam tidak menyembah berhala, tetapi mereka terdedah kepada
perbuatan syirik. Kepercayaan
kepada tempat keramat, keyakinan secara membuta tuli terhadap bomoh atau dukun,
penggunaan tangkal dan azimat, menyembah kemewahan dunia dan material,
keyakinan rezeki seperti gaji dan upah datang daripada manusia dan bermacam
lagi adalah antara amalan yang menjurus kepada syirik.
Gejala syirik khafi tidak kurang hebatnya dengan berleluasanya gejala ria,
beramal untuk manusia, perasaan dengki, mengharap reda manusia, bermuka-muka,
tidak ikhlas, menandakan amalan syirik memang menguasai hidup umat Islam kini. Langkah mesti dilakukan bagi mengelakkan ia daripada terus membarah di
dalam hidup manusia. Langkah seperti penerangan mengenai bahaya syirik menerusi
seminar, ceramah, bengkel dan seumpamanya. Anggota masyarakat mesti didedahkan
dengan bahaya syirik supaya mereka dapat membezakan apakah pekerjaan dan
perkataan mereka selama ini mengandungi unsur syirik atau sebaliknya.
Kita memang sudah mengelak daripada menyembah tokong dan berhala, tetapi
bagaimana pula dengan penyembahan manusia kepada 'berhala-berhala' hati? Itulah
bahayanya syirik khafi yang tersembunyi di dalam hati.
Kita begitu yakin dan mengakui masih kebal iman dalam diri dan sama
sekali tidak syirik terhadap Allah SWT apabila tidak pernah menyembah berhala
dan apa jua dewa. Sebabnya perbuatan tersebut sudah diketahui umum boleh
menyebabkan seorang Muslim menjadi murtad dan keluar dari Islam. Mudahnya,
kebanyakan masyarakat Islam meletakkan perkara itu sebagai sempadan dari
terjadinya hal yang merosakkan keimanan. Dan ada juga yang faham, hanya
perbuatan sedemikian sahaja boleh sebabkan syirik. Itu syirik jali
yang setiap umat Islam cuba elak daripada melakukannya. Tetapi dalam
berjaga-jaga itu, syirik khafi atau syirik tersembunyi sebenarnya dilakukan
setiap hari oleh kebanyakan orang Islam. Kita memang sudah mengelak daripada
menyembah tokong dan berhala, tetapi bagaimana pula dengan penyembahan manusia
kepada 'berhala-berhala' hati? Itulah bahayanya syirik khafi yang tersembunyi
di dalam hati. Ini terjadi dan dilakukan samaada kita sedari atau dilakukan
didalam keadaan tidak sedar.
Menurut penerangan para Arifin Billah (pakar agama), antara
sembahan-sembahan hati yang paling lumrah bagi manusia ialah:
i) penyembahan
kepada nafsu/diri sendiri
ii) penyembahan
kepada dunia dan perhiasannya
iii) penyembahan
kepada pangkat dan kekayaan
iv) penyembahan
kepada kedudukan dan jawatan
v) penyembahan
kepada wanita
vi) tawakal
kepada kekuatan diri atau kekuatan makhluk
vii) tawakal
kepada kehebatan sains dan teknologi dan lain-lain
Segelintir umat Islam menganggap syirik khafi sebagai perkara kecil
sahaja. Namun pandangan sebeginilah yang mengundang bahaya yang lebih besar.
Menurut tafsiran ulama-ulama tasawuf, syirik khafi walaupun tidak membatalkan
iman namun memberi kesan kepada amal dan boleh merosakkan keimanan
jika dibiarkan berlaku dan menjadi pakaian umat sehari-hari.
Sabda Rasulullah
SAW yang bermaksud:
"Syirik
yang dilakukan umat ku lebih tersembunyi daripada semut halus yang merayap di
atas batu yang besar." (Riwayat Al Hakim)
Penyembahan
kepada berhala-berhala hati ini juga menyebabkan manusia menjadi bongkak dan riak tanpa
disedari. Terlalu yakin terhadap kelebihan diri sendiri.
Perbuatan sebegini sebenarnya mengundang resah kepada Rasulullah sebagaimana
sabdanya:
"Sesungguhnya
yang paling aku khuatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil (syirik
khafi), riya'. Pada hari kiamat, ketika memberi balasan manusia atas
perbuatannya, Allah berfirman, "Pergilah kalian kepada orang-orang yang
kalian tujukan amalanmu kepada mereka di dunia. Lihatlah, apakah engkau dapati
balasan di sisi mereka?" (Riwayat Imam Ahmad)
Benar dalam kehidupan, kita selalu memandang hal yang besar tanpa
mempedulikan perkara-perkara kecil. Namun perlu diketahui yang kecil dan halus
itulah lebih mudah menyerang dan merebak sehingga akhirnya kita terperangkap
tanpa sedar. Sungguhpun syirik khafi tidak membatalkan iman seseorang, tetapi
jika dibiarkan ia boleh mencederakan tauhid dan pengesaan terhadap Allah.
Jangan terlampau yakin bila kita tidak pernah menyembahkan tuhan lain
selain Allah, kita bebas dari melakukan syirik. Ketahuilah bahawa perjuangan
melawan sifat-sifat jahat dalam hati terutamanya syirik khafi adalah jihad sepanjang
hidup. Jangan terhenti dari jihad ini kerana sejarah telah membuktikan
manusia-manusia alim juga boleh tewas dengan rayuan iblis dan syaitan. Sehingga
hati dan iman menjadi binasa.
Oleh itu berhati-hatilah dengan perbuatan, pengungkapan serta kata hati
kita setiap hari. Apa jua yang terjadi dan berlaku semuanya atas kehendak dan
kuasa Allah SWT jua. Bukan atas kehebatan dan keupayaan diri sendiri, benda
mahupun makhluk lain yang sebenarnya tidak punya kuasa apa-apa.
Bentuk-Bentuk Syirik Khafi
Terlalu banyak
syirik khafi berlaku meliputi diri kita sendiri atau yang bersangkut dengan
makhluk lain. Kebanyakannya berlaku dalam keadaan kita lalai daripada mengingat
Allah.
1)
Bergantung Hati Kepada Sesuatu Selain Allah
Syirik khafi jenis ini sangat lumrah dalam urusan kehidupan seharian.
Apabila seseorang melihat dirinya melakukan ibadah yang banyak,atau melihat
dirinya mempunyai kebijaksanaan dan kehebatan sehingga berjaya memperoleh suatu
kebaikan atau menyandarkan sesuatu kebaikan yang diperoleh disebabkan manusia
lain atau benda lain yang di jadikan oleh Allah seperti ubat-ubatan atau
ketinggian sains dan teknologi dan sebagainya.
2) Ujub
Menurut pengertian yang diberi oleh Imam Al-Ghazali
;
"Ujub adalah rasa hairan
dengan diri atau membanggakan diri atau merasai aman dengan adanya suatu
kelebihan nikmat pada diri seseorang. Terjadi 'ujub adalah didalam hati, tanpa
terzahir sifat rasa bangga dirinya pada tingkah laku atau perkataan."
3) Riya'
Riya' dalam beramal adalah melakukan sesuatu amal
atau kebajikan dengan niat mendapat pujian makhluk atau bertujuan mendapat
pangkat dan kedudukan.
Tiga keadaan berlaku Riya' pada hati seseorang yang
melakukan beribadat/melakukan kebajikan.
Niat hati seseorang perlu di awasi pada 3 keadaan
ketika beramal.;
1) Pada permulaan
melakukan ibadat.
2) Ketika
sedang melakukan ibadat.
3) Setelah
selesai melakukan ibadat.
Kebanyakan orang beramal biasanya ikhlas pada
permulaan ibadatnya. Tetapi gangguan
riya' datang ketika sedang beramal atau sesudah beramal. Dengan demikian
seseorang wajib berhati-hati dengan bisikan syaitan yang sentiasa cuba
mewaswaskan hati supaya berubah niat.
4) Takabbur (Membesarkan Diri)
Takabur adalah membesarkan diri, merasai diri lebih
hebat, lebih mulia, lebih tinggi dari orang lain. Sifat ini lahir dari hati dan ada kalanya
terzahir dalam perkataan dan perbuatannya. Takabur adalah mencabar kekuasaan
Allah :
Sabda Rasulullah SAW, Firman Allah didalam Hadis
Qudsi,
"Takabur itu selendangku dan Kebesaran itu kain
sarung Ku. Maka barang siapa bertengkar dengan Aku pada salah satu dari yang
dua itu, nescaya Aku campakkan dia dalam neraka jahannam. Dan Aku tidak
pedulikan." (Riwayat Muslim)
Punca wujudnya takabur pada diri seseorang adalah
disebabkan wujudnya suatu kelebihan atau dia merasa kesempurnaan berbanding
manusia lain.
1. Takabur dengan Ilmu.
2. Takabur dengan Amal
3. Takabur dengan tubuh badan – kecantikan, kekuatan dan lain-lain
4. Takabur dengan harta, anak dan kekayaan dunia.
5. Takabur dengan banyak pengikut
6. Takabur dengan kemuliaan keturunan.
7. Takabur dengan kekuasaan
Daftar
Pustaka
Abdul Fattah, ‘Isham.
2009. Nasehat-nasehat Setan. Jakarta
Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Kitab Dunia Hikmah karangan Syeihk Ali bin Abdullah,
cetakan ketiga pada 22 syawal 1378 bersamaan 30 april 1959